Surat balasan untuk Takita



Halo Takita.. Selamat pagi. Maaf ya bunda baru baca surat Takita hari ini. Selepas membaca surat dari Takita, rasanya benar-benar bangga deh sama kamu sayang. Benar-benar anak Indonesia yang punya mimpi hebat!. Seperti dalam surat Takita, beneran ya, rasanya pasti membahagiakan jika anak-anak Indonesia tumbuh dalam keluarga yang penuh dengan kehangatan dan kasih sayang. Dan kehangatan itu bisa lahir dari rutinitas bercerita  yang di bawakan ayah dan ibu kita. Begitu kan Takita? :)

Bunda bersyukur, bunda tumbuh di tengah keluarga yang sangat suka mendongeng. Nenek bunda sangat pandai bercerita. Dulu ketika bunda masih TK, bunda sering diceritakan tentang masa-masa penjajahan Jepang. Paling seru kalau nenek sedang bercerita tentang helikopter Jepang, beliau bersuara “wuuunggg…… dug dug dug dug”, wuih Bunda sampai ikut membayangkan. Terus nenek bunda juga sering bercerita tentang “kakirung dowo”, itu lhoh.. Pinokio versi Jawa.. hihihi. Psstt.. sampai sekarang nenek bunda belum tau siapa itu Pinokio, taunya kakirung dowo. :x Walaupun cerita itu sering sekali dibawakan oleh nenek, tapi tak bosan-bosannya Bunda mendengarkan dengan seksama.

Selepas TK, bunda tidak lagi dititipkan nenek kakek di Demak. Bunda tinggal bersama bapak dan ibu. Bapak bunda dulu seorang guru SD kelas 1, sehingga beliau pandai membawakan dongeng kepada murid-muridnya. Kecintaan mendongengnya itu juga disalurkan di rumah. Setiap malam sebelum tidur, bapak tidak pernah absen untuk bercerita, mulai dari cerita para nabi hingga cerita malin kundang. Bunda gak akan bisa tidur tanpa hantaran dongeng dari bapak. Ah, bunda jadi rindu masa-masa itu.

Namun sayang, ketika bunda duduk di kelas 4 SD, bapak harus pindah ke Jakarta karena diterima dosen disana. Walaupun 2 bulan sekali bapak pulang ke Semarang, tapi bunda tetap saja sedih, karena tidak ada lagi yang mendongengkan bunda sebelum tidur. Tapi ada senangnya juga, semenjak bapak kerja di Jakarta, bunda jadi sering di belikan buku-buku lucu sayang. Mulai dari buku-buku nabi, sahabat nabi, hingga buku-buku dongeng dunia. 

Bunda masih ingat, dulu ketika Bunda kelas 5 sampai 6 SD, Bunda sering main sekolah-sekolahan. Adek kandung Bunda lah yang menjadi pendengar setia ketika Bunda menceritakan buku-buku koleksi dirumah. Kadang teman-temannya adek bunda, bunda suruh ngumpul di rumah dan bunda ajak maen sekolah-sekolahan. Bunda yang jadi gurunya dong, hehehe.. Mulailah bunda bercerita satu buku dan sok-sok-an nyuruh “murid-murid”nya membuat tugas dari pertanyaan-pertanyaan yang bunda bikin sendiri, hihihi.

Sejak saat itu bunda bermimpi, kelak ketika bunda punya anak, bunda akan menjadi pendongeng yang selalu di rindukan setiap ceritanya oleh anak-anak bunda. Bunda ingin rumah kami akan diisi oleh berrak-rak buku cerita, yang membuat anak-anak bunda betah dirumah. Bunda ingin menghiasi rumah bunda dengan gelak tawa melalui cerita yang diperdengarkan pada anak-anak kelak. Pun ketika bunda bercerita sedih, bunda ingin mereka akan merasa  berempati dan bersimpati dengan ikut bersedih atau menangis. Bunda ingin memberi teladan dan pelajaran hidup pada anak-anak bunda melalui cerita demi cerita.

Maka, ketika bunda diberi amanah untuk mengandung putri bunda yang pertama, setiap malam sebelum tidur, bunda selalu menceritakan dongeng untuknya. Bunda ajak bicara seolah-olah ia seksama mendengarkan cerita dari bunda. Setiap bunda bercerita, bunda masih ingat, perut bunda pasti gerak-gerak, seperti benar-benar dedeknya mendengarkan. Subhanallah ya Takita..

Qeyla, itu nama putri Bunda yang lahir 2 tahun yang lalu. Semenjak bayi bunda selalu bercerita kepada Qeyla, ketika hendak tidur ataupun saat menyusui. Secapek dan sengantuk apapun bunda, bunda selalu menyempatkan waktu untuk mendongeng untuknya. Bunda belikan buku satu paket. Dan kamu tau Takita, tanpa kami sadari, ternyata semua cerita bunda dan ayahnya di ingat dan direkam dalam memori otaknya. Hingga tanpa kami sadari, ketika sekarang di usia 2 tahun, Qeyla sudah hafal semua cerita di buku-buku itu. Jadi sekarang malah bunda dan ayahnya yang sering di ceritain sama Qeyla, hihihi. Tapi kalau malam sebelum bobok tetep bunda dan ayahnya yang mendongeng. Dia gak akan mau memejamkan matanya kalo belum selesai dibacakan 3 buku. Makanya sesekali Takita maen deh ke rumah, nanti biar di ceritain sama Qeyla. Ada cerita tentang “kak Sali kesetum”, “kak saliha pake jibab”, “kak Sali mandi di embel”, banyak pokoknya. Ekspresinya juga gak kalah heboh lhoh dengan bunda. :)

Tak puas sampai disitu, bunda terus mengisi rak buku dirumah dengan buku-buku dongeng anak-anak. Dan gak terasa sekarang sudah 1 rak Takita!. Walaupun bunda harus menabung dan mengirit setiap bulannya, tapi bunda rela, buat bunda membeli buku itu tidak ada kata kata rugi. Membeli buku itu investasi. Sekarang setiap kali Qeyla lihat buku cerita, ia langsung gotong itu buku dan berkata “bunda/ ayah, kakak mau dicitain, dongengin ya”. Takita mau gak kapan-kapan yang ceritain Qeyla? Qeyla pasti senang.

Takita sayang, bunda yakin, insyaAllah Qeyla juga punya mimpi yang sama dengan Takita. Mimpi bunda juga. Mimpi kita semua. Ya, melihat anak-anak Indonesia tumbuh cerdas, kreatif dan berimajinasi tinggi lewat cerita yang dibawakan Ayah dan bundanya di rumah. Bunda sangat percaya itu. Bunda mendukung terus mimpimu sayang.. Bunda akan bercerita dan berdongeng hingga mulut pegel sungguh sangat rela, demi masa depan anak Indonesia yang cemerlang. Bunda juga akan menyebarkan semangat kepada teman-teman bunda untuk selalu menyempatkan waktu bercerita pada putra putrinya. Seperti kata Takita, bercerita itu bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya, karena itu pertanda bahwa putra putrinya diperhatikan. Bukan begitu sayang? 

Segitu dulu ya surat balasan dari Bunda. Pesan bunda, teruslah pegang erat mimpi itu Takita, karena bunda yakin, para ayah, bunda dan kakak-kakak diluar sana yang sayang padamu, akan bergandeng tangan, bahu membahu untuk mewujudkan mimpimu. Belajar yang rajin ya sayang… Beneran lhoh, Bunda tunggu Takita main kerumah, nanti Bunda buatkan roti enak untuk menemani mendengarkan dongeng dari Bunda. :D

Dagh sayang..

Salam manis
Bunda Ika – Bundanya Qeyla

Catatan di usia 29






Dear mas Ahsan. Ade hanya bisa menangis (dikit) ketika membaca email mas pagi tadi. Muup ya, ade baru baca tadi pagi, semalam ade udah terlelap karena kecapekan nidurin Kakak yang baru tidur jam 10 malam, sampe-sampe gak denger kalo tablet ade bunyi. Padahal mas bela-belain nulis emailnya jam 00.00, hiks.

Hhhh… gak kerasa ya umur kita berdua di tahun ini udah 29 tahun. Tahun depan udah kepala 3 aja, hee. Kalo mengingat tahun demi tahun yang ade lewati, tak henti-hentinya ade bersyukur kepadaNya. Usia 26 seperti mimpi dan doa ade, ade menikah dengan mas. Usia 27, kita sudah bertiga bersama si Unyil Qeyla yang baru berumur 1 bulan. Tahun lalu kita masih merajut mimpi untuk bisa kumpul bersama. Dan tahun ini mimpi kita tinggal selangkah lagi. 

Di usia yang ke 29 ini Alhamdulillah satu mimpi kita sudah tuntas, punya rumah sendiri, walaupun masih nyicil, hee.. Selangkah lagi kita memasuki gerbang istana kehidupan baru kita *halagh bahasamu… *, di Bandung. Hold my hand yah mas, semoga kehidupan baru disana akan selalu diberkahi oleh Allah SWT.
Well sayang, sudah banyak sekali yang mas lakukan untuk ade hingga di usia ini. Dan ade (baru) sadar, ternyata ade jarang mengucapkan terima kasih pada mas :(

Terima kasih mas sudah hadir dalam hidup ade, sudah menjadi Ayah buat Kakak Qeyla, sudah menjadi suami yang sabar menghadapi istri yang cerewet dan (sedikit) galak seperti ade. Terima kasih ya.. karena sudah menjadi guru, teman, pacar dan patner hidup hingga di usia ade sekarang. Untuk selalu mendukung ika di saat-saat ade galau. Untuk selalu mengingatkan ade agar menjadi istri sholehah. Untuk selalu memberiku semangat di setiap lelahku.

Masih banyak mimpi-mimpi ika yang belum tercapai, Bismillah.. semoga tahun depan satu mimpi ika untuk bisa nerusin kuliah lagi bisa terealisasikan. Maturnuwun, Gusti. Kau masih memberiku nafas hingga detik ini. Berkahilah usia hamba, muliakan derajat hamba, dan jadikan ilmu hamba bermanfaat bagi semesta.

Terimakasih juga untuk Ibu yang telah melahirkan aku didunia. Kepada Bapak yang telah menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi anak-anaknya. Terima kasih karena telah membesarkan, merawat, mendidik, dan “meninggikan” kami hingga di usia sekarang ini. Kepada tante Kiki, terimakasih menjadi sabahat curcol dan jenk-jenk selama ini. Kepada Qeyla, Guru terbaik dalam hidupku. Dan semua sahabat-sahabat atas semua ucapan dan doa-doanya, terimakasih sangat. 

Do’a mu di email hari ini : Jadilah istri sholehah sebab aku mencintaimu,memilikimu serta menyayangimu KARENA Allah... Jadilah Surga dalam setiap lembaran cerita hidupku serta berjalan bersama ku dalam balutan iman dan taqwa....
 
Amien.. amien ya Allah. Semoga Allah SWT selalu menaungi keluarga kecil kita dengan limpahan rahmat, rejeki yang halal, kesehatan dan keselamatan dan  umur yang barokah. 

Terimakasih Mister, Mas dan Ayah Ahsan Salim :)
From Jakarta to Bandung with love

Alat tempur MP ASI




Ceritanya hari ini saya mau pamerin alat-alat masak saya, tsaaahh… alat masak doang pamer… Pamer mah mobil atau emas batangan gitu.. Jangankan emas dan mobil, BB aja saya gak punyaaaa… Jadi, hanya barang-barang ini yang bisa saya pamerin. Terus ya, panci dan penggorengan itu termasuk barang kehormatan yang layak masuk blog saya. Secara panci dan penggorengan itu sahabat kedua saya setelah buku. Alasan berikutnya, selama saya memfoto panci penggorengan dan teman-temannya, saya juga sedang menginventaris asset berharga saya *catet ya, a.s.s.e.t, karena cuma ini asset saya selain rumah, eh rumah aja masih di cicil deng*. Saya mau ngumpulin barang-barang mana yang berhak masuk rumah di Bandung, kan sekarang saya masih tinggal sama Ibu. Jadi asset-asset yang punya saya, mau saya stabilo item pake nama “Punya Ika”. Ntar kalo mau pindahan tinggal boyong mana-mana yang ada stabilo itemnya *emak lebay dan norak*. 

Haish, kelamaan nglantur. Ya sudah lah, mari kita mulai saja acaranya ini *lhoh??*

Sudah sekitar 1,5 tahun yang lalu ternyata perjalanan dimulainya MP-ASI Qeyla. Alhamdulillah semua dapat saya lalui dengan lancar. Dimulai dari gabung ke milis mpasi rumahan, milis gizi bayi balita, milis asi for bayi, lalu beli buku-buku tentang mp asi, dan terakhir gabung ke grup Facebook yang bernama Homemade Healthy Baby Food. Dulu mah ya, semuamua saya print. Kalo udah gitu saya klip jadi satu per usia bayi. Jadi dokumen dan resep-resepnya ada yang usia 6-7 bulan, 7-8 bulan, dst. Berbendel-bendel, haduuhh.. rajin bener waktu itu. Kalo ditanya buku-buku resep mpasi, saya banyakan punyanya (dan mereferensikan) bukunya Wied Harry Apriadji dan Ali Khomsan dkk. Untuk panduan MPASI nya bisa dilihat disini. 

High chair adalah “alat makan” yang saya buru pertama. Buat saya ini penting, untuk melatih anak makan dengan duduk, bukan di kewer-kewer sambil di gendong. Lagian pegel juga kalo nyuapin Qey sambil gendong, berat! Qey umur 6 bulan itu udah 8 kg lebih, hee.. Lagian bayi bisa bereksplorasi jika makanan di hadapkan di depannya. Itu menstimulasi perkembangannya juga. Alat-alat makannya saya pilih yang lucu-lucu.. Gak seru aja kayaknya nyuapin bayi tapi pake piring rumahan. Apapun merknya pastikan BPA Free. Punya saya banyakan merk Tommie Tippie, karena ada sensor panasnya.  Merk lain yang BPA Free tuh kayak Pigeon, apa lagi ya, cari sendiri yah :P. Jangan lupa, celemek yang lucu-lucu. Biarkan bayi belepotan, tapi baju tetep aman. Kan berani kotor itu baik :)



Semua alat tempur MP ASI buat Qey saya khususkan hanya untuk masak buat Qey, bukan buat masak untuk menu rumahan.

Dimulai dari usia 6 bulan, pure buah campur ASIP. Alat tempurnya paling gampang adalah blender. Blender merk apa aja, kebetulan punya saya merk Philip. Yang perlu di ingat pastikan Food Grade. Biar aman 100% buat bayi. Kalo yang gak punya blender, tenang… bisa pake food maker. Punya saya yang merk Pigeon. Merk lain banyak.. tapi pastikan pilih yang BPA FREE, biasanya ada tulisannya kok. Kalo yang menganut aliran serelia, alat tempur lainnya pisau, telenan, fry pan kecil dan panci kukusan kecil.






Umur 7-8 bulan, udah mulai bubur lembut. Alat tempurnya panci kukusan, blender dan saringan kawat (bagi yang gak punya blender).   

Jadi setiap habis subuhan, misal nih, ngukus kentang, buncis sama tempe. Terus diblender deh. Bagi 2 porsi. Tempatkan di wadah satu per satu. Masukin kulkas. Ntar kalo mau maem tinggal di angetin di atas saringan rice cooker atau taro di panci kukusan di atas kompor. Yang punya microwave cukup angetin 1 menit. Atau yang punya warmer, tinggal taro di atasnya dan colok. Paginya cukup sarapan buah di blender campur ASIP, dan tak lupa dong…. NENEN! Hahahaha… 

Usia 8-9 bulan, bubur saring. Dann… ini dia favorit saya, slow cooker. As a working mom, alat ini bener-bener ngebantu saya dalam membuat bubur saring. Kelebihannya apa aja? Banyak... Salah satunya memasaknya yang pelan-pelan membuat tidak banyak gizi yang terbuang. Punya saya sendiri merknya Takahi, yang 0,7 liter. Video cara makenya bisa dilihat disini.


Jadi nih, malam setelah Qey bobok, mulailah saya beraksi di dapur, treng treng treng… Beras setelah dicuci masukkan ke slow cooker, tambahkan air (pake insting), kasih bawang putih geprek dan daun salam, parut sayuran dengan parutan keju/ parutan di food maker (biasanya saya 2 macam sayuran) dan masukkan proteinnya, bisa daging sapi giling atau daging ayam giling. Tutup, colokin dan tinggal tidur….zzzzzz…..

Paginya, jam 4.45 udah bangun dong saya.. Nah kalo hari itu pas menu proteinnya tahu/ tempe/ fillet ikan, ini saatnya memasukkan “mereka”.  Karena “mereka” itu kalo di masukin dari tadi malam gak bagus, “mereka”  gak boleh dimasak terlalu lama. Jadi, parut tempe atau hancurin dulu tahu sutera, atau cincang dulu fillet salmon/ kakap/ tuna/ ikan apa aja lah, baru masukkan ke SC lagi, tunggu sampai satu jam. Oiya kalo pake ikan pas malamnya mau dicolokin saya tambahkan jahe keprek biar gak terlalu amis. Terus jam 6 cabut colokan, dan saatnya bejek-bejek di saringan kawat. Bagi jadi 2 porsi, taro di masing-masing Tupperware. Masukin kulkas. Ntar kalo mau makan tinggal panasin. Sesaat sebelum disajikan ke Qey, kasih sesendok Extra Virgin Olive Oil atau Unsalted butter. Biar wangi…. Dan bisa untuk mem-boost berat badan bayi lhoh.. Bangun tidur siang tetep…. makan pure buah. 

Kalo weekend, saya kadang “selingkuh” sama slow cooker. Kan critanya mau diservi… diversit… diversifikasi!! Susah amat sih! Keberagaman pangan gitu lhoh… Jadi kalo weekend Qey maemnya lainnya beras, kayak kentang, ubi, jagung dsb.

Eh jangan salah, slow cooker ini sampai sekarang masih saya gunakan. Kalo mau bikin kaldu yang sip markusip, coba deh pake slow cooker, di jamin endang bambang gulindang. Malam hari tinggal cemplung tulang-tulang sapi, bawang keprek, daun bawang, seledri, wortel potong-potong. Colok, tinggal tidur. Paginya tinggal disaring. Juga buat masak kacang ijo dan kacang merah. Berbeda dengan masak secara konvensional, kacang ijo dan kacang merah musti direndam 12 jam dulu sebelum di rebus. Kalo pake slow cooker, tinggal colok, 4-5 jam udah empuk. 

Masuk ke 9-10 bulan. Secara teori udah dikasih nasi tim, tapi karena Qey belum nongol giginya, baru undup-undup *halagh bahasanya*, jadi saya teruskan pacaran saya dengan si slow cooker ini. Hanya.. gak saya saring lagi, jadi udah mulai bertekstur gitu. Metodenya sama. Cemplung-cemplung malam hari. Pagi dibagi 3 porsi. Taro dikulkas. Kalo mau makan kasih EVOO/ unsalted butter atau tabur sedikit keju. Bangun tidur tetep makan pure buah.
 
10m+, yippiiieee…. Gigi Qey udah nongol 4, mulai nasi tim deh. Alatnya.. cetakan-cetakan lucu, kadang juga pake alumunium cup. Dan tak lupa dandang gentholet, eh salah, dandang kukusan. Blender tetep dibutuhkan sampai detik ini, untuk memblender kasar nasi, macroni atau jagung pipil.  Buah sudah mulai saya blender kasar, sarapan buah tetep ya sampai kapanpun! Jenk hepicol  sudah mulai saya gunakan di usia ini. Yang gak punya jenk hepi bisa kok manggang di fry pan yang bertutup kaca. Kalo mau manggang di jenk hepi ini, silicon cup adalah alat tempur andalan saya. Silicon cup ini tahan panas, berbeda dengan yang plastic. Jadi bisa masuk ke kukusan, ke oven, ke jenk hepi atau ke microwave.




11m+ udah maem nasi lembek. Nasi dari rice cooker taro di cetakan kecil, tuang air matang sampe nasinya tenggelem. Terus di kukus di dandang kukusan sampai lembek. Lauknya udah macem-macem, kadang sup, kadang pepes tahu/ fillet protein, kadang sayur kukusan, banyak lah. Alat tempurnya nambah pan fry kecil yang lagi-lagi saya khususkan hanya untuk masak masakannya Qey. 


 
Alhamdulillah… Qey sudah berusia 1 tahun.. Lulus S2 ASI, lulus NO gula garam kecap madu, lulus NO alergi. Kalo udah 1 tahun sudah table food, alias maemnya ya kayak menu rumah, hanya.. gak pedes, gak pake garam gula (Qey lanjut NO gulgar hingga usia 18 bulan) dan gak pake MSG pastinya. Udah aman…kalo ini mah, alat-alat yang ada tetep akan digunakan sampai adeknya Qey ada nanti, hihihi.. 

Travelling Cihuy

Qeyla lahir ditengah-tengah keluarga yang sangat suka plesir-plesir. Usia 3 minggu aja ya udah di ajak saya dan Mas Ahsan nglihat Taman Buah Mekarsari, hihiii.. Udah gitu, setiap 3-4 bulan sekali, bisa dipastikan pulang ke Semarang, karena nginthil Bapak Ibu yang mau nengokin kedua mbah Uti yang masih tinggal di Demak. Jadilah usia 4 bulan Qey udah naek mobil ke Semarang, usia 8 bulan Qey udah terbang naek pesawat. Kalo weekend sering liburan nginep di luar kota.

Tapi biarpun judulnya traveling, harus tetep homemade. Gak ada tuh ceritanya punya bubur instan buat jaga-jaga kalo traveling, NOOOO… !! Biskuit aja bela-belin bikin, masak yang tinggal colok aja nyerah sih. Ini nih beberapa alat tempur saya ketika traveling.

1.         Cooler box dan blue ice
Ini buat nyimpen makanan beku, sayuran, yoghurt, fillet ikan, daging giling, ayam giling dan buah. Untuk ikan dan daging sudah saya masukkan ke plastic klip per satu kali masak. Sayur juga gitu, udah di potong-potong terus masukin ke plastic clip per satu kali masak. Cooler box ini di isi dengan blue ice. Saya punya satu, dan dapat warisan dari temen satu lagi, hassseeekk.. mayan kalo di isi 2 blue ice, bisa tahan dingin hingga 10-12 jam. Termos saya pake merk Puku, blue icenya pake merk Snowgam.


2.         Warmer luch jar
Kalo cuma mau piknik deket-deket aja, alias gak masak di tempat, misal ke Ragunan atau ke Ancol, ini andalan saya. Warmer lunch jar. Yang bagus bisa nyimpen anget hingga 6 jam. Merk yang recommended Tiger atau Zojirushi. Punya saya merk Tiger. Sampai sekarang masih Qey pake buat bekel kalo piknik. 


3.         Hand blender
Paling gampang emang pake hand blender, ringkes di bawa kemana-mana. Tapi saya gak punya, mihil sih, hihihihi. Jadi blender saya yang segede gaban itu sering melancong juga kemana-mana. Tapi kalo mau nginep di hotel gak usah dibawa juga gak papa, ntar kan bisa minta tolong blenderin (buah) sama petugas restorasinya. Tapi kalo mau make sure higienis, ya mending emang bawa sendiri. 


4.         Baby cubes


Usia 6 bulan. Kalo yang menganut aliran serelia, babycubes udah bisa digunakan untuk nyetok pure-pure beku, seperti beras, jagung atau ubi merah. Tapi kalo yang menganut aliran buah, baby cubes belum perlu dipake usia ini. Karena buah gak boleh dibekuin, musti buah segar. 

Usia 7 bulan baby cubes mulai berfungsi. Dulu waktu Qey saya tinggal dinas di usia itu, saya buatkan makanan beku dan tinggalkan di freezer. Gimana penyajiannya? Sama seperti ASIP. Turunin dulu dari freezer, rendam di mangkuk berisi air biasa. Kalo udah mencair angetin di dandang kukusan/ saringan rice cooker. Kalo yang punya microwave cukup panaskan 1 menit. Atau kalo yang punya warmer tinggal taro terus colok. Tapi saya baru sekali bikin frozen food, untuk 2 hari. Selebihnya kalo sehari-hari, saya masak fresh di pagi hari. Secara saya jam 8 pagi baru berangkat kerja, hkhkhkhkhk… *tutup muka pake celemek*.

Kalo lagi liburan ini juga jadi andalan. Baby cubes yang berisi macam-macam pure tinggal masukkan ke Cooler box, ntar sampai hotel minta dipanaskan sama petugas restorasi hotel.
Pas usia Qey udah 8-10 bulan, baby cubes berfungsi sebagai tempat gravy. Beef gravy seringnya. Resepnya ini nih. Kadang saya taro di plastic clip kadang di baby cubes. Beef gravy ini buat lauknya Qey. Simpen di freezer. Penyajiannya sama seperti di atas tadi. Nasinya ya tetep bubur saring/ kasar yang dimasak dengan slow cooker. Kalo cuma masak bubur bisa lah saya asistensikan pada si embak. Gravy hanya saya buat ketika Qey mau saya tinggal dinas. Kayaknya cuma 2 kali saya bikin gravy. Kalo sehari-hari, tangan saya menclok pada si slow cooker J. Kalo udah maem bubur saring dan nasi tim mah udah agak enakan buat di ajak traveling. Selalu bawa si Tiger. Kalo nginep lama, ya bawa lah slow cooker. 

Mulai 8 bulan udah boleh protein hewani, jadi udah bisa nyetok kaldu pake baby cubes. Sampai sekarang baby cubes masih saya pake untuk menstok kaldu di freezer, kan biar tetep gurih meski No MSG. Yang gak punya baby cubes, bisa pake cetakan es batu yang kecil-kecil buat nempatin kaldunya. Kalo udah beku tinggal keluarkan dari ice cubes terus taro di Tupperware.

5.         Slow cooker
Saking cintanya saya sama si SC ini, dia juga sering saya ajak plesir kemana-mana. Persisnya ketika Qey maemnya sudah bubur saring dan bubur kasar. Terutama kalo mau nginep di hotel atau pulang ke Semarang. Emang keliatannya ribet ya, ke hotel bawa beras (jangan dibayangin bawa sekarung!, palingan se Tupperware kecil), bawa cooler box berisi sayur dan daging (nyampe di hotel pindahin ke kulkas), terus bawa slow cooker.  Tapi kalo saya sih dibuat happy aja. Daripada anak gue makan instan food, hmm…  No way!! 

6.         Zip Lock atau plastic klip kecil-kecil
Ini yang saya bilang untuk nempatin sayur, daging, fillet ikan atau tahu di cooler box. Selain praktis juga higienis. Di “pack” per sekali masak, jadi gampang ntar kalo mau masak, udah gak perlu potong-potong. 



Ribet mak?? Kalo gak mau ribet gak usah punya anak lah.. *sok tuwir*. Buat saya memasak dengan tangan saya sendiri adalah kepanjangan tangan dari cinta kasih seorang ibu. Biarpun ada si embak dirumah, tapi soal masakan sampai detik ini masih saya yang handle. Saya pinter memasak? Fitnah itu!! Masak buat bayi mah gak seribet masak rendang kok. Lagian masak tanpa gula garam itu sesuatuhhh sekali, gak usah mikir udah pas atau belum rasanya. Lidah bayi kan masih perawan thing thing, yang dirasa cuma ASI tok. Jadi gak usah mengerutkan dahi dulu, ini anyep gini doyan gak yah. Anyep kan bagi kita.. yang udah tau ratusan rasa-rasa. Berempatilah pada cita rasa bayi. Tetep senyum dan yakin anakku pasti suka makanan ibunya. 

Menyadur kata-katanya mbak Citra dyah prastuti, memberi makanan sehat, bergizi, bebas pengawet, bebas zat kimiawi buat anak itu tak ubahnya investasi. Hasilnya baru ketahuan nanti, kelak, di masa mendatang. Makin hari, mestinya makin tebal juga keyakinan kalau sehat itu mahal. Jadi, kalau bisa investasi kesehatan sejak anak masih bayi, kenapa nggak?
Nggak ada makanan yang lebih lezat dibandingkan makanan yang disiapkan orangtua sendiri, lengkap dengan bumbu cinta kasih. So, what stopping you?? 


Resume Panduan MP ASI



Memulai periode MP ASI dengan semangat 45. Itulah yang saya rasakan. Maka, ketika Qey berusia 4 bulan, saya sudah berburu buku-buku tentang MP ASI. Karena dari jaman hamil saya berlangganan majalah Ayahbunda, maka ketika Ayahbunda akan merilis buku tentang makanan bayi, buku itulah yang pertama saya buru. 



Dibuku ini menekankan makanan pertama adalah serelia. Hal ini bertujuan agar bayi tidak kaget dengan makanan pertamanya.  Selain sederhana dan gampang dibuat sendiri di rumah, bubur beras juga diperkaya zat besi, tinggi kalori, rendah alergen, sangat mudah dicerna dan paling mudah di ubah konsistensinya (kepadatannya). American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan serealia – seperti beras atau gandum - sebagai makanan yang diberikan pertama kali untuk si kecil yang sudah siap MPASI, yakni usia 6 bulan. Jadi beginilah menu Qey dalam 6 bulan pertamanya :


Minggu 1&2
Jam 10.00
Makan siang
Jam 14.00
Jam 17.00
Hari 1-2
ASIP 150ml
Pure beras + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 3-4
ASIP 150ml
Pure kentang + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 5-6
ASIP 150ml
Pure Jagung + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 7-8
ASIP 150ml
Pure Labu Kuning + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 9-10
ASIP 150ml
Pure Ubi merah + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 11-12
ASIP 150ml
Pure arrowroot + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 13-14
ASIP 150ml
Pure Bit + ASIP
ASIP 150ml
ASIP 150ml


Minggu 3&4
Makan pagi
Jam 10.00
Makan siang
Jam 14.00
Jam 17.00
Hari 1-2
Pure Pisang + ASIP
ASIP 150 ml
Pure Beras Pisang
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 3-4
Pure Zukini + ASIP
ASIP 150 ml
Pure Zukini Kentang
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 5-6
Pure Brokoli + ASIP
ASIP 150 ml
Pure Jagung Brokoli
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 7-8
Pure Avokad + ASIP
ASIP 150 ml
 Pure Labu kuning Avokad
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 9-10
Pure Wortel + ASIP
ASIP 150 ml
Pure Beras Wortel
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 11-12
Pure Apel + ASIP
ASIP 150 ml
Pure Arrowroot Apel
ASIP 150ml
ASIP 150ml
Hari 13-14
Pure Pepaya + ASIP
ASIP 150 ml
Pure Bit Pepaya
ASIP 150ml
ASIP 150ml
  



Kenapa jam 10 baru minum ASIP? Karena sebelum saya berangkat Qey saya nenenin dulu. Emang jam berapa berangkat kantornya? Jam 8…. *kalem*

Mulai ikut milis-milis, sering chating dengan temen yang suka upload makanan bayinya*clingak clinguk Mbak Anda baca ini gak ya, hai Mbak.. *, semua buku-buku MPASI saya buru. Pokoknya semangat 45 banget waktu itu. Lalu dari sebuah fan page di Facebook bernama Smart Parenting With Bunda Arifah, berkenalanlah saya dengan Ibu Amanda Ingkan. Si Ibu ini sering upload juga foto-foto makanan bayinya yang usianya gak jauh beda dengan Qey. Gak lama setelah saya add, eh si Ibu bikin grup di Facebook yang bernama Homemade Healthy Baby Food. Jadi saya termasuk angkatan pertama, yang waktu itu membernya baru 200-an. 

Dari grup itu saya baru tau ada buku referensi lain yaitu bukunya Wied Harry Apriadji. Di buku ini menekankan bahwa buah adalah sebagai makanan pertama bayi. Alasannya buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna. Sebaiknya bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan) dan diencerkan.

Hmmm… kok jadi bingung ya. Setelah baca-baca lagi, ternyata memang masing-masing aliran punya alasannya sendiri. Bahkan ada yang menyarankan MP ASI dimulai dengan sayur. Argumentasinya, sayur itu hambar sehingga kalo bayi sudah “tercemar” rasa yang gurih atau manis, dikhawatirkan mereka tidak akan suka sayur lagi. 

Belakangan saya tau, pedoman WHO menyatakan, MPASI sebaiknya alami dan “locally available.” Jadi tidak ada urutan tentang harus buah dulu, sayur dulu, atau sereal dulu. Prinsipnya anak yang mendapat ASIX (ASI eksklusif), pada usia 6 bulan telah siap untuk memetabolisme makanan keluarga (family food) mulai dari sayur, buah, sampai sumber protein hewani sekalipun. Namun demikian belum ada penelitian ilmiah tentang dampak bayi terhadap jenis MPASI yang diberikan terlebih dahulu. ----Narasumber : Dr. Fransisca Handy, SpA, IBCLL & Sisilia Pujiastuti---.

Pada akhirnya saya mengikuti pola dari buku-buku pak Wied. Perlu ditekankan, saya tidak bilang buku-buku yang lain salah. Tidak. Monggo-monggo saja mengikuti “aliran” yang mana, yang sreg yang mana. Qey ketika umur 6 bulan maemnya serelia. Tidak terjadi alergi apa-apa, lempeng-lempeng aja. Pup teratur setiap hari. ASI masih mendominasi 80% porsi makan Qey. ASIP masih habis 450ml dari pagi sampai sore saya tinggal kerja. Namun, ketika masuk usia 7 bulan, perhatian saya tertuju pada buku-buku Wied Harry Apriadji dan Ali Khomsan dkk.  




Bagaimana aturannya ngasih pure buah untuk pertama kali? Berikut panduan Pak Wied.

Pada tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya, bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3 hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan, pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep. 
Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya. Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping ASI sbb :
  • Jeruk : Jeruk baby, Jeruk orange, jeruk keprok manis
  • Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
  • Pepaya
  • Avokad
  • Melon: Melon hijau, melon jingga
  • Semangka : Semangka merah, semangka kuning
  • Apel manis contohnya apel merah Red Delicious atau Royal Gala
  • Pir Manis contohnya pir Yangli
  • Pisang: Pisang ambon
  • Mangga Manis: Mangga madu,mangga arumanis,mangga manalagi
Gula dan garam
Hindari menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi anda.

Nasi & Sayuran, sumber karbohidrat kompleks
Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna, beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.
Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenai cita rasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.

Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare.
Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.
Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :
Makanan sumber pati
  • Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak)
  • Kentang
  • Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu
  • Singkong: Singkong mentega/kuning
  • Jagung segar: Jagung manis, jagung biasa
  • Makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini. Kalo saya pake merk Ogran, karena free gluten.
  • Mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya). Saya sendiri sebisa mungkin yang free gluten. Cari yang komposisinya Tepung Gandum. Di pasaran, saya sering menggunakan merk Javara. Ada mie wortel, mi sawi, mi ubi ungu, mi bayam dsb.
  • Havermut : quick cooking oats (bungkus biru)
  • Roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum)
  • Labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)


Sayuran yang aman diberikan pada bayi
  • Bayam (merah ataupun hijau)
  • Kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda
  • Wortel
  • Tomat : Tomat merah
  • Brokoli
  • Kembang kol
  • Buncis: Buncis muda atau buncis baby
  • Sawi hijau/ pokcoy
  • Kacang polong segar/beku
  • Oyong : sekitar umur 9 bulan baru saya kenalkan.
  • Paprika : saya mengenalkannya baru umur 11 bulanan. Jangan lupa buang bijinya ya.
  • Jamur : saya juga baru mengenalkannya deket-deket umur setahun.

Makanan hewani & polong-polongan, sumber protein
Bahan makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring. Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian bubur saringnya.
Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Sumber protein lain bisa di dapat dalam yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) ---- dalam milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy ---- , keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur).

Berikut ini sumber protein yg aman utk bayi
  • Telur : Terutama kuning telur
  • Hati : Hati ayam, hati sapi
  • Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,
  • Ikan marlin, ikan tenggiri
  • Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
  • Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
  • Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
  • Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering
  • Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
  • Kacang tolo
  • Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk)
  • Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)

Jadwal pemberian makanan pendamping ASI
Umur bayi vs Jenis makanan vs Frekuensi pemberian pendamping ASI
  • 6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1-2 kali
  • 7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali
  • 8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali
  • 9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali
  • 10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali.
Kalo mau eksplor resep per resep sesuai usia bayi, monggo join aja di grup Facebook Homemade Healthy Baby Food. Search aja lalu klik Join. Mulai dari main-dish hingga cemilan-cemilan ada semua albumnya. Ibu juga bisa tanya dan diskusi di wall, tapi sebelumnya dokumen-dokumennya di eksplor dulu, baca semua. Oiya, saya pilihkan grup FB karena kita semua hampir tiap hari ngintip-ngintip FB, ya kan ya kan ya kan.. Email jarang-jarang pasti, soalnya saya begitu, hee… Oke oke.. selamat belajar.. selamat menikmati fantasi dan kehebohan ber-MPASI dan selamat berkreasi. J
 
Copyright 2009 coretanku. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates