Catatan di usia 29






Dear mas Ahsan. Ade hanya bisa menangis (dikit) ketika membaca email mas pagi tadi. Muup ya, ade baru baca tadi pagi, semalam ade udah terlelap karena kecapekan nidurin Kakak yang baru tidur jam 10 malam, sampe-sampe gak denger kalo tablet ade bunyi. Padahal mas bela-belain nulis emailnya jam 00.00, hiks.

Hhhh… gak kerasa ya umur kita berdua di tahun ini udah 29 tahun. Tahun depan udah kepala 3 aja, hee. Kalo mengingat tahun demi tahun yang ade lewati, tak henti-hentinya ade bersyukur kepadaNya. Usia 26 seperti mimpi dan doa ade, ade menikah dengan mas. Usia 27, kita sudah bertiga bersama si Unyil Qeyla yang baru berumur 1 bulan. Tahun lalu kita masih merajut mimpi untuk bisa kumpul bersama. Dan tahun ini mimpi kita tinggal selangkah lagi. 

Di usia yang ke 29 ini Alhamdulillah satu mimpi kita sudah tuntas, punya rumah sendiri, walaupun masih nyicil, hee.. Selangkah lagi kita memasuki gerbang istana kehidupan baru kita *halagh bahasamu… *, di Bandung. Hold my hand yah mas, semoga kehidupan baru disana akan selalu diberkahi oleh Allah SWT.
Well sayang, sudah banyak sekali yang mas lakukan untuk ade hingga di usia ini. Dan ade (baru) sadar, ternyata ade jarang mengucapkan terima kasih pada mas :(

Terima kasih mas sudah hadir dalam hidup ade, sudah menjadi Ayah buat Kakak Qeyla, sudah menjadi suami yang sabar menghadapi istri yang cerewet dan (sedikit) galak seperti ade. Terima kasih ya.. karena sudah menjadi guru, teman, pacar dan patner hidup hingga di usia ade sekarang. Untuk selalu mendukung ika di saat-saat ade galau. Untuk selalu mengingatkan ade agar menjadi istri sholehah. Untuk selalu memberiku semangat di setiap lelahku.

Masih banyak mimpi-mimpi ika yang belum tercapai, Bismillah.. semoga tahun depan satu mimpi ika untuk bisa nerusin kuliah lagi bisa terealisasikan. Maturnuwun, Gusti. Kau masih memberiku nafas hingga detik ini. Berkahilah usia hamba, muliakan derajat hamba, dan jadikan ilmu hamba bermanfaat bagi semesta.

Terimakasih juga untuk Ibu yang telah melahirkan aku didunia. Kepada Bapak yang telah menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi anak-anaknya. Terima kasih karena telah membesarkan, merawat, mendidik, dan “meninggikan” kami hingga di usia sekarang ini. Kepada tante Kiki, terimakasih menjadi sabahat curcol dan jenk-jenk selama ini. Kepada Qeyla, Guru terbaik dalam hidupku. Dan semua sahabat-sahabat atas semua ucapan dan doa-doanya, terimakasih sangat. 

Do’a mu di email hari ini : Jadilah istri sholehah sebab aku mencintaimu,memilikimu serta menyayangimu KARENA Allah... Jadilah Surga dalam setiap lembaran cerita hidupku serta berjalan bersama ku dalam balutan iman dan taqwa....
 
Amien.. amien ya Allah. Semoga Allah SWT selalu menaungi keluarga kecil kita dengan limpahan rahmat, rejeki yang halal, kesehatan dan keselamatan dan  umur yang barokah. 

Terimakasih Mister, Mas dan Ayah Ahsan Salim :)
From Jakarta to Bandung with love

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 coretanku. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates